Laman

Hikmah Ikhlas

Jumat, 06 Mei 2011

Surat untuk Osama


Aku tak tahu harus pro atau kontra dengan sosok yang satu ini. Ilmu dan pemahamanku belum mendalam mengikuti perkembangan informasi tentang dirinya. Tetapi keberaniannya memerangi AS, membuatku tertawa, karena AS selalu repot dibuatnya... Selamat jalan Eyang Osama... semoga Allah menempatkanmu di tempat yang baik...
***

Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.  “Di antara orang-orang mu’min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya).” (Al Ahzab : 23).


"Surat Untuk Osama"  (dari Anis Matta)
Osama,
Kamu tidak pernah bilang padaku
Kalau kamu mau meledakkan WTC dan Pentagon
Bush juga tidak punya bukti sampai sekarang
Jadi aku memilih percaya
Pada cinta yang terpancar
Di balik keteduhan matamu
Pada semangat pembelaan yang tersimpan
Di balik lebat janggutmu.
Osama,
Kamulah yang mengajar
Bangsa-bangsa yang bisu untuk bisa bicara
Maka mereka berteriak.
Kamulah yang menanam bibit-bibit keberanian,
Di ladang jiwa orang-orang penakut
Maka mereka melawan.
Kamulah yang menebar nikmat kemerdekaan,
Di renung kalbu orang-orang tertindas
Maka mereka berjuang.
Kamulah yang mengobarkan harapan di langit
Hati orang-orang terjaga
Maka mereka memberontak.
Osama…
Kamulah yang mengunci mulut bangsa-bangsa adidaya,
Supaya mereka terdiam
Maka mereka hanya bisa mengamuk.
Kamulah yang meruntuhkan keangkuhan
Dari jidat bangsa-bangsa arogan
Maka mereka terbungkam.
Kamulah yang merampas rasa aman
Dari jiwa bangsa-bangsa tirani
Maka mereka tak pernah bisa tidur nyenyak.
Kamulah yang merenggut selera hidup
Dari langit hati bangsa-bangsa makmur itu
Maka mereka tak lagi menikmati hidup.
Osama oh Osama… Osama oh Osama…
Mari kita nyanyikan lagu kemenangan
Bersama nurani anak-anak manusia
Yang telah menemukan kehidupannya.
Osama oh Osama… Osama oh Osama…
Mari kita senandungkan lagu keabadian
Bersama nurani anak-anak manusia
Yang merindukan taman surga.

“Jawaban dari Osama”
Saudaraku,
Surat ini sudah kuterima
Aku baik-baik saja di sini
Aku masih minum teh di pagi hari
Dan menikmati sunset di sore hari
Aku juga masih mengendalikan bisnis
Dan mengontrol jaringan Al-Qaidah
Dari balik gua-gua Afghanistan.
Tenanglah saudaraku,
Karena jadwal kematianku
Tidak ditulis di Pentagon atau Gedung Putih.
Saudaraku,
Aku menonton aksi-aksi kalian di TV Al-Jazirah
Aku senang kalian mulai berani berbicara
Aku suka kalian sudah bisa bikin Bush marah-marah
Aku gembira kalian sudah bisa bilang tidak
Aku bahagia kalian mulai belajar jadi singa
Aku terharu kalian miskin-miskin tapi mau nyumbang…
Aku terheran-heran kalian kecil-kecil
Tapi mau jihad ke Afghanistan
Aku pikir kalian ini anak-anak ajaib.
Saudaraku aku mau buka rahasia sama kamu
Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa.
Kamu tahu nggak,
Kenapa orang-orang Taliban sayang sama aku
Kata mereka ternyata karena aku lucu
Bocah-bocah Afghan juga senang padaku
Kata mereka karena aku bawa mainan
Pesawat-pesawat Amerika untuk mereka
Para pemulung Afghanistan juga suka padaku
Kata mereka karena roda-roda lama mereka itu
Bisa jadi besi tua yang laris.
Orang-orang Amerika itu terlalu serius
Padahal kita cuma sedang bermain di halaman surga.
Saudaraku,
Kalau nanti Allah memilihku jadi syahid
Utusanku akan datang menemuimu
Membawa sebuah pundi kecil
Itulah darahku,
Siramlah taman jihad di Ambon, di Ternate dan Poso
Tapi kalau aku bisa mengubur keangkuhan Amerika di sini
Aku akan datang ke Indonesia
Kamu tahu apa yang akan aku lakukan
Aku hanya mau investasi di negerimu.
(rasularasy/arrahmah.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar