Laman

Hikmah Ikhlas

Selasa, 08 Maret 2011

Ikan Betok


Ikan betok adalah sejenis ikan air tawar yang hidup liar di kali, rawa, waduk dan danau alam. Ikan betok jarang sekali dipelihara sebagai ikan peliharaan. Ikan ini termasuk ikan yang memiliki sifat sebagai ikan pemangsa atau karnivora. Ikan ini juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti bethik (Jawa), puyu (Melayu) atau pepuyu bahasa Banjar).

Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Climbing gouramy atau Climbing perch, merujuk pada kemampuannya memanjat ke daratan dengan bantuan tutup insangnya yang bergerigi. Nama ilmiahnya adalah Anabas testudineus (Bloch, 1792). Ikan ini termasuk ke dalam ordo Perciformes, familia Anabantidae. Ikan ini memiliki karakteristik D.XV–XIX.7-9; A.IX–XI.8-12; P.14-16; V.I.5; Ll.26-31. TL.230. Bentuk agak bulat, panjang maksimum 23 cm, warna gelap kehitaman, tutup insang keras bergerigi (Weber and Beaufort, 1922; Kottelat, et al., 1993).
Sisi atas tubuh (dorsal) gelap kehitaman agak kecoklatan atau kehijauan. Sisi samping (lateral) kekuningan, terutama di bagian bawah tubuhnya, dengan garis-garis gelap melintang yang samar dan tak beraturan. Sebuah bintik hitam (kadang-kadang tak jelas kelihatan) terdapat di ujung belakang tutup insang. Sisi belakang tutup insang bergerigi tajam seperti duri. Ikan ini umumnya berukuran kecil, panjang hingga sekitar 25 cm, namun kebanyakan lebih kecil. Berkepala besar dan bersisik keras kaku. Ikan betok dalam keadaan normal menggunakan insang sebagai alat untuk bernafas, namun dalam kondisi ekstrim ia menggunakan labirynth yang dimilikinya untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Dengan cara ini pula ia bertahan hidup dalam kondisi air yang minim dan sesekali berpindah dengan menggunakan siripnya sebagai alat untuk bergerak. Namun daya kekuatannya di daratan memang hanya beberapa jam saja , jika terlalu lama maka ia akan mati.

Kebiasaan dan Penyebaran
Betok umumnya ditemukan di rawa-rawa, sawah, sungai kecil dan parit-parit, juga pada kolam-kolam yang mendapatkan air banjir atau berhubungan dengan saluran air terbuka. Dapat hidup di perairan yang kondisi lingkungannya relatif jelek dengan pH 4,5–6, oksigen terlarut 2–4 mg/l. Ikan ini memangsa aneka serangga dan hewan-hewan air yang berukuran kecil. Betok jarang dipelihara orang, dan lebih sering ditangkap sebagai ikan liar. Ikan ini menyebar luas, mulai dari India, Tiongkok hingga Asia Tenggara dan Kepulauan Nusantara di sebelah barat Garis Wallace.
Cara mendapatkan ikan ini (betok) pada kebanyak daerah dengan dipancing dengan umpan cacing, akan tetapi ada juga dengan menggunakan jangkrik, cilung (ulat bambu) akan tetapi di wilayah Kalimantan tengah dan Banjarmasin kebiasaan penduduk disana memiliki cara tersendiri, yaitu dengan mencampur telur semut.(kroto) dengan getah karet dan dimasak dengan cara dikukus.Umpan ini selain ikan betok juga dapat sebagai umpan ikan seluang.
Menurut Utomo, et al (2001) fekunditas individu ikan betok yang berukuran panjang total 18 cm sebanyak 17.235 butir telur. Ikan ini mulai matang kelamin pada ukuran 14 cm. Musim pemijahannya pada awal musim penghujan. Pakan alaminya dari jenis ganggang, plankton, perifiton dan serangga air. Mempunyai alat pernafasan tambahan untuk mengambil oksigen dari udara sehingga dapat hidup di perairan yang kondisinya jelek atau kurang oksigen.

Tinjauan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar