Laman

Hikmah Ikhlas

Senin, 04 April 2011

Keluarga Ceria


Bismillah
Hari ini bicara via telpon dengan Papa. Mama, Bery dan si kecil Uthi (Eh, udah gede dia sekarang J).
“Ca lagi apa?”
“Buat tugas Pap.”
“Kami lagi makan sate Ca.”
“Enaaaak… mau Pap.”
“Papa kan ulang tahun tanggal 25 Mei kemarin, Cuma ica yang nggak ingat…!”
Astaghfirullah… aku lupa miladnya Papa. Udah tanggal 5 Juni lagi, telat banget. Anak macam apa aku ini =.=’

“Hehehe… iya Pap… Ca lupa… hehe… tapikan ulang tahun Papa biasanya dirayainnya sebulan penuh… hihihi*ngeles dikit. “Jadi belum terlambatkan Pap?” heheh…

“Ooo… iya juga, dari kemarin kami makan-makan di Pekanbaru, sekarang Papa udah pulang ke Pandan, makan-makannya disambung Pandan lagi.”

“Beli satenya di mana Pap?”*mengalihkan pembicaraan. Hehe
“Ya di sinilah, nggak mungkin di Pekanbaru…. Hehe”
“Haha… iya juga ya… siapa tau lagi makan sate Bundo Kanduang yang di PKU.”
“Ca Mama mau bicara.”
Telpon berpindah ke Mama.
“Ya Mam?”
“Adek lagi nunggu hasil tes SMU Ca, do’akan lulus di kelas A ya, biar dapat Beasiswa.”
“Ya Mam… Aamiin.”

Hari ini puas bercerita dengan mereka. Banyak cerita lucu dari Papa dan Mama… kabar-kabarnya Bery mau lanjut S2… pas ditawarin di UI eh malah nggak mau. Katnya mau coba di UT Negeri aja, karena masih mau kuliah sambil kerja.

“Ya, terserah aja.” Kata Papa, “yang kuliah ngabisin uang, yang nggak kuliah bantu cari uang…!” Papa tertawa. “Ya dari kemarin Papa bilang sama abangmu nyambung S2 dia nggak mau, Ica diam-diam tau-tau udah lulus aja di IPB… ya giman lagi. Jatah Ica lah berarti S2 duluan.” Tertawa lagi.

“Iya Pap.”
“Adekmu yang ke-3 dan ke-4 juga udah Papa suruh S2, nggak ada yang mau. Kalo yang ke-5 sama dengan Ica, semangat dia. Si bungsu jangan ditanya, mau jadi Doktor dia katanya. Kalahin kak Ica.” Hahaha…. Papa tertawa lagi.

“Baguslah Pap… Hihihi.”
“Papa udah bilang dari awal, jangan sampe adek-adekmu nyesal nanti…  wal 'asr(i) kan Ca (maksud Papa merugilah orang yang buang-buang waktu… Haha). Lihat aja tante-tante kalian tu… Papa sama Om-Om kalian udah pada selesai sarjana mereka ketinggalan, akhirnya udah tua menyesal, lanjut kuliah lagi. Tapi masih ada yang belum tamat-tamat sampai sekarang. Makanya kalo ada kesempatan sekarang ya disambut.” Begitu kira-kira maksud Papa. Padahal Adik-adikku hampir selesai sarjana semua. Tapi Papa pengennya mereka juga S2 selagi beliau sanggup membiayai.

Entahlah… masing-masing orang berbeda menilai tingkat kesuksesannya mendidik anak. Jika masalah perilaku, pergaulan dan semacamnya Insya Allah Papa hampir tak pernah khawatir terhadap kami. Namun masalah pendidikan membuat beliau repot. Kok kelihatannya nggak puas hanya dengan gelar sarjana. Kurasa ini ada pengaruhnya dari Kakek. Saat itu Kakek bilang jika Kakek hanya sampai Sarjana Muda maka Papaku harus Sarjana, itu tandanya Kakek berhasil merubah masa depan anak-anaknya. Dan Alhamdulillah Papa dan Adik-adiknya semuanya sarjana, ada sih satu Tante yang belum kelar… itu yang diceritain Papa yang  wal 'asr(i) tadi… hehehe Pisss Tante.

Wah payahnya jika patokannya seperti itu, aku yang repot. Papa sudah 10 tahun yang lalu lulus S2, kata beliau malah mau nyambung S3… kalo Bery nggak punya minat meneruskan rantai pendidikan yang ruwet ini tampaknya harapan Papa aku atau si bungsu yang meneruskan estafet. Hahah… nampaknya habis S2 langsung S3 nih… Hihihi… *Semangat aja deh, memang aku punya mimpi untuk lanjut S3 walau kemampuan sebenarnya cuma standar rata-rata aja J, tapi dimana-mana juga yang bersemangat itu yang sukses*ngeles.

Aku ini tipe orang yang nggak ribet. Aku jarang minta yang macam-macam makanya Papaku selalu memberikan apa saja yang terbaik sesuai dengan kemampuannya untukku. Hanya satu saja permintaanku yang pernah beliau tolak. *Menikah. Tidak apa-apa… aku dengarkan secara seksama alasan dari beliau. Dan alasan yang beliau kemukakan benar dan masuk akal, sesuai syar’i… aku menurut. Semenjak itu aku tak memikirkan apa-apalagi tentang menikah, karena Ridho, Allah Ridho orang tua. Gini-gini aku juga nggak mau jadi anak durhaka… hehe. Aku yakin skenario Allah akan indah pada akhirnya. Masanya akan tiba. fashbir shobron jamiila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar