Laman

Hikmah Ikhlas

Minggu, 03 April 2011

Sujud Cinta di Masjid Nabawi

Sekilas tentang isi buku

“Novel yang sangat kaya teladan, kaya didikan, kaya kelayakan untuk ditiru dan direkomendasikan, siapa pun Anda…” K.H. D. Zawawi Imron, kiai, budayawan, penyair senior Indonesia.

 Shabrina Lailatun Nida: sosok yang lahir dari ibu-Indonesia dan ayah-Kufah. Masa kecilnya dijalani di Indonesia, namun hanya sebentar, kemudian mereka sekeluarga pindah ke Kufah. Saat remaja, ia kembali ke Indonesia untuk belajar menghafal al-Qur’an di Pesantren Husnul Khotimah. Ia bertemu dengan seorang santri baru bernama Maryam Muhsin yang berasal dari Madinah. Maryam sering bercerita tentang saudara kembarnya yang bernama Muhammad Muhsin. Tetapi justru hanya dari cerita-cerita itulah, Nida tanpa sadar telah jatuh cinta kepada saudara Maryam tersebut. Cinta yang begitu rapat ia sembunyikan, meski hatinya sangat yakin bahwa lelaki dahsyat itulah kelak yang akan menjadi jodohnya!
       
       Setelah mengkhatamkan hafalan Qur’annya, mereka pun berpisah. Maryam pulang ke Madinah, Nida kembali ke negeri ayahnya di Kufah dan kemudian melanjutkan studi di al-Azhar, Mesir.

Apakah Nida bisa bertemu dengan sosok Muhammad Muhsin yang dicintainya diam-diam     dalam hati meski belum pernah berjumpa itu? Sosok mempesona yang dikenalnya dari cerita-cerita Maryam?

Apakah ini pula alasannya ia menolak lamaran Azhar, teman sekampusnya yang cerdas, seorang hafidz yang berakhlak mulia, dan dari nasab yang baik pula?

Ikuti kisah yang penuh kejutan dan begitu menyentuh hati ini!

Di Masjid Nabawi yang suci itu, di Madinah, skenario Tuhan atas dirinya terpampang begitu terang!

Selamat menikmati!

“Ya…, memang mempertahankan cinta yang tak nyata sangatlah sulit, sama sulitnya dengan mengarahkan busur anak panah pada kijang yang berlari. Tapi, ini semua adalah pemberian Allah, dan Allah pula yang akan menjaga dan mengambilnya dari hatiku.”





Tidak ada komentar:

Posting Komentar